
Malam sobat blogger, bentar lagi hari jadi kota gue nih. Udah berapa tahun ya ?? lupa gue nih haha. Dari lahir gua disini, udah mendarah danging deh. Eh malam gini keingetan masa kecil , pas seru serunya main dikampung gue. Dulu gue tinggal didesa Panglima dambung , kec. Padang Batung, sekarang udah pindah ke Daerah kotanya Kandangan, Cuma 7 km dari kampung gue, jadi masih sering gue kesana. Paling seru emang pas main lumpur disawah, sambil nyari ikan, hehe.

Makanan pokok biasanya dilengkapi
dengan lauk yang lezat seperti sayur dan ikan. Biasanya masyarakat diperkotaan
dengan mudah mendapatkan lauk ikan dipasar atau supermarket. Tapi tidak begitu
dipedesaan, masyarakat bisa menghemat pengeluaran dengan mencari ikan sendiri yang
biasayan dilakukan oleh kaum bapak dan juga remaja laki laki, karena di sini di
HSS masih tersedia banyak Sumber daya alam yang cukup bagus. Selain untuk
memenuhi kebutuhannya akan lauk, masyarakat juga mencari ikan untuk menambah
penghasilan mereka ,atau bahkan hanya hobi semata untuk mengisi waktu luang.
Berbagai
cara digunakan masyarakat HSS untuk membantu dalam menangkap ikan baik dengan
teknik atau dengan alat bantu. Dengan joran pancing adalah cara terfamiliar
diseluruh dunia untuk mendapatkan ikan. Disini juga begitu , namun ada alat
lain yang tradisional digunakan Masyarakat untuk membantu mereka mendapatkan
ikan, walau sebenarnya masyarakat HSS lebih suka bakacal atau menangkap ikan dengan tangan kosong di pinggir sungai,
sawah atau dilumpur.
Alat tradisional untuk menangkap
ikan di Hulu Sungai Selatan
1. Lukah

2. Tangkalak

3. Jambih
Masih dengan bahan dasar bambu dan
konsep bangun ruang tabung, jambih digunakan saat manyuar. Manyuar adalah
kegiatan mencari ikan ditengah malam, saat ikan tertidur. Manyuar diambil dari
kata dasar suar atau lentera, karena
biasanya mansyarakat menggunakan suar dimalam hari untuk mencari ikan. Alat ini
mempunyai dua sisi terbuka, satu sisi tajam
pinggirannya dan satu sisi untuk mengabil ikannya. Cara kerjanya dengan
menacapkan jambih untuk mengurung ikan disaat ikan tertidur, untuk membatasi
daerah untuk ikan bergerak menjauh dari kita.
Ini biasanya dilakukan disawah atau dipinggiran sungai.
4. Tangguk

5. Hinikan
Sungai Amandit tak habis kaya
ikannya , terbukti masih banyaknnya terlihat hinikan dibagian hulu arah ke
Padang Batung , sepanjang sungai atau Batang banyunya masih ada terlihat bangun segitiga dengan pilar tinggi 5 meter. Menggunakan
konsep menunggu ikan turun kehilir mirip tangkalak tapi dengan skala yang lebih
besar dan alat yang dipakai adalah jaring besar.
6. Tajur
/ Banjur

Alat tradisional seperti ini bisa sangat
membantu untuk mendapatkan ikan walau tak terlalu banyak , dan yang terpenting
alat ini sangat ramah lingkungan, bukan dengan racun yang ditebar dihulu sungai
atau mengalirkan listrik di air, tindakan ini yang sangat merusak lingkungan
dan membunuh ikan ikan yang masih kecil.
tugas kitalah sebagai manyarakat agar
tetap memelihara lingkungan dengan baik agar anak cucu kita bisa
merasakannya. Cintai Lingkungan , Cintai HSS , Cintai Indonesia , dan Cintai
Bumi kita
Narasumber : kai Amat Tuyu dan
paman Kadir
0 komentar:
Posting Komentar