Mesjid Su’ada adalah Mesjid yang
berada di Desa Wasah Hilir Kec. Simpur Kab. HSS.. Mesjid ini dibangun pada
tahun 1908 M yang bertepatan dengan tanggal 28 Zulhijjah 1328 H. Usia Mesjid
ini sudah seabad lebih, namun desain dan bentuknya tetap kokoh dan kuat. Mesjid ini masih
menggunakan desain pertama pembangunan, yaitu gaya klasik dan tidak terpengaruh
oleh gaya modern yang berkembang saat ini. Kalaupun ada perbaikan, hanya
mengubah warna cat dan mengganti atap yang rusak dan tidak mengubah sedikitpun
bentuk dasar Mesjid ini.
Mesjid ini merupakan tempat
ibadah umat Muslim sekaligus bangunan unik yang menjadi aset budaya Kab. HSS.
Karena bentuk lantainya yang terangkat
Mesjid Su’ada juga dikenal dengan sebutan Mesjid Ba’angkat. Mesjid ini
mendapat perlindungan sesuai Undang-undang Republik Indonesia tahun 2010
tentang cagar budaya yang di SK-kan oleh PemProv pada tahun 2011.
Pada awalya pembangunan
Mesjid ini dipelopori oleh dua orang ulama, dan juru da’wah buyut dan intah
dari Al-Allimul Allamah Maulana Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang
bernama Al-Allamah Syeikh H. Abbas dan
Al-Allamah Syeikh H. Muhammad Said. Mesjid ini dibangun dan berdiri di atas tanah
waqaf dari Mirun bin Udin dan Asmail bin Abdullah dengan luas 1047,25 m2.
Arsitektur Mesjid ini adalah
yang terunik di HSS. Bangunan Mesjid berbentuk segi empat, bertingkat tiga
dengan loteng yang menutupi gawang atap puncak. Tongkat-tongkat ulin berperan
sebagai penyagga bangunan panggung tanpa jendela. Terdapat juga pintu-pintu
yang menjulang tinggi tanpa ventilasi berjumlah 21 buah yang di atasnya
terdapat macam-macam tulisan kaligrafi yang menawan dan indah. Masing-masing
tingkat memiliki filosofi atau makna yang sesuai dengan ajaran Islam, tingkat
pertama Syari’at, kedua Tarikat, dan ketiga Hakikat. Loteng yang menutupi
gawang di bawah atap puncak bermakna Ma’rifat. Petala Mesjid juga sangat unik,
puncaknya yang bulat sempurna berkilauan dihiasi cabang-cabang pohon yang berbunga
dan berbuah. Petala ini merupakan lambing kesempurnaan Ma’rifatullah.
Pesona Mesjid ini tidak hanya
terletak pada arsitekturnya yang unik. Namun, terdapat juga pada kisah dibalik
pembangunan Mesjid ini. Konon, dahulu kayu yang digunakan sebagai tongkat induk
Mesjid ini salah satunya tidak cukup panjang meskipun sudah disambung.
Tukangpun menjadi bingung karena kehabisan kayu untuk menyambung. Kemudian
Al-Allamah Syeikh H. Muhammad Said berkata “Kalau untuk penyambung tiang itu
tidak ada lagi, maka biarkan saja sampai esok”. Keesokan harinya setelah di
ukur kembali, tiagnya menjadi cukup. Begitu pula ketika keempat tiang induk
akan didirikan, terlebih dahulu Al-Allamah Syeikh H. Muhammad Said mengelilingi
satu persatu tiang tersebut. Kemudian dikomando oleh beliau dengan mengucap
shalawat lalu ditariklah tiang pengikat itu oleh seorang wanita yang hamil
mandaring (hamil pertama) dengan dibantu oleh 15 orang laki-laki. Belum selesai
tali itu ditarik, ternyata tiang itu sudah berdiri tegak.
Menurut warga setempat, sungai
kecil yang tidak jauh dari Mesjid itu berada juga merupakan bagian dari
pembangunan Mesjid ini. Pasalnya kayu ulin yang diangkut meninggalkan bekas
kikisan tanah yang dalam. Sebelum tongkat induk didirikan pada malam hari,
siangnya terjadi hujan yang sangat deras, sehingga kikisan tanah terisi oleh
air dan menjadi sungai yang mengalir. Setelah seratus tahun, sekarang sungai
tersebut sudah menjadi sungai yang kecil karena menjadi dangkal.
Hingga sekarang, Mesjid Su’ada sudah cukup ramai oleh pengunjung yang datang dari HSS maupun luar HSS. Apabila ada pengunjung yang datang, fasilitas di Mesjid ini juga sudah memenuhi standar sebagai tempat wisata cagar budaya. Banyak wisatawan yang sekedar berkunjung saja, berfoto dengan keluarga hingga foto preweedding. Karena tempat ini cukup bagus sebagai background foto.
Sebagai warga HSS sudah selayaknya
kita mencintai daerah kita sendiri, pepatah mengatakan “Banyak cara menuju
roma”. Pepatah tersebut menjelaskan bahwa banyak cara kita untuk membuktikan
cinta kita kepada HSS. Salah satunya dengan menjaga, merawat dan memelihara
bangunan unik yang dipaparkan di atas, Mesjid Su’ada. Bangunan cagar budaya yang masih dipakai dan
aktif sampai sekarang sebagai tempat peribadatan Ummat Muslim merupakan salah
satu mahakarya yang harus dilestarikan.
artikel+pic from http://saadillahmursyid.blogspot.com/
pic from http://yudha-megazine.blogspot.com/2013/07/mesjid-suada-mesjid-ba-angkat-mesjid.html?showComment=1420208426475#c1952205131412947769 disini juga banyak artikel tentang HSS , cek it.
0 komentar:
Posting Komentar